KUR Tanpa Jaminan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong jajaran menterinya, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) agar menggunakan sistem skor kredit dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM. Ia menyebut, sistem tersebut sudah diterapkan di 145 negara.Hingga saat ini, KUR tanpa agunan diberlakukan dengan plafon sebesar maksimal Rp100 juta. Jika sistem skor kredit atau credit scoring diterapkan, pinjaman yang bisa diakses tanpa agunan oleh UMKM bisa lebih dari itu.Reputasi kredit atau credit scoring adalah sistem yang digunakan oleh biro kredit atau lembaga keuangan untuk mengevaluasi potensi risiko kredit seorang individu atau perusahaan.Jika sistem ini diterapkan, perbankan akan memberikan kredit kepada pelaku UMKM berdasarkan riwayat pinjamannya.Pelaku UMKM yang miliki skor kredit baik akan lebih mudah ajukan pinjaman. Sebaliknya, jika skor kreditnya buruk, maka akan lebih sulit ajukan pinjaman.Presiden Jokowi menilai penggunaan sistem ini tepat dilakukan karena banyak pengusaha muda yang baru memulai usaha dan belum memiliki aset yang bisa digunakan sebagai agunan untuk mendapatkan modal.“Mestinya seperti itu, karena pengusaha muda yang baru berangkat untuk masuk dunia usaha, biasanya belum memiliki aset, belum memiliki kolateral, belum memiliki agunan,” ujarnya saat rapat kerja nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Tahun 2023 di Tangerang, Banten, pada Agustus lalu.Penerapan sistem skor kredit untuk KUR ini masih dalam proses pembahasan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.Gimana pendapatmu tentang credit scoring ini? 
Referensi : 
1. Finansial.bisnis.com
2. Republika.com
3. Bisnis.tempo.com 

Sumber : UKMIndonesia.id